Arti Natal

Bulan Desember selalu menjadi bulan yang spesial bagi orang Kristen. Pohon-pohon cemara yang dihias, kue-kue kering berwarna merah-putih, boneka santa klaus, dan beserta rusanya yang senantiasa menemaninya, Rudolf dapat dilihat di banyak tempat. Setiap keluarga pun sibuk menyiapkan hadiah, kartu natal, parsel, dan perayaan di gereja masing-masing. Bulan Desember menjadi bulan yang sangat sibuk dengan berbagai acara, sampai mereka tidak menyiapkan waktu untuk menikmati arti dari natal yang sesungguhnya. Budaya-budaya dan karakter fiktif menjadi fokus daripada Yesus Kristus yang merupakan arti dari natal yang sebenarnya.

“Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa” Lukas 2:10

Perikop tersebut dengan jelas memberitahu kita bulan desember adalah bulan yang penuh sukacita. Yesus Kristus turun ke dunia sebagai bentuk dari kasihnya kepada setiap manusia. Kasih yang begitu putih, bersih, dan universal, tidak terkecuali oleh siapapun. Kedatangan Tuhan Yesus lah yang menjadi dasar utama mengapa kita, orang Kristen, merayakan natal. salah satu perikop yang paling terkenal bagi orang Kristen adalah Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Kasih Kristus lah yang seharusnya yang menjadi fokus dari semua persiapan perayaan natal ini. Fokus natal itu bukan perayaan yang mewah, waktu untuk membeli barang baru, ataupun jalan-jalan.

Tuhan telah menciptakan setiap manusia sedemikian sehingga kita bisa mengenal Dia, tidak seperti hewan dan tumbuhan. Dia membentuk kita sesuai dengan citra-Nya agar kita semua dapat menjalani hubungan dengan Dia. Lalu, Dia menunjukan kasihnya yang begitu besar dengan berinisiatif turun ke dunia supaya kita dapat mengerti kasih-Nya dan kebutuhan kita akan Dia. Manusia itu ada karena Kasih Kristus.

Oleh karena itu, pernahkan Kamu mencari tahu sebarapa besar kasih Kristus itu? Dalam bulan ini, apa saja yang sudah kamu pribadi persiapkan untuk merayakan datangnya Kasih ke dunia yang penuh dengan dosa? Apapun yang kamu persiapkan, ingatlah, fokus utama dari natal adalah Yesus Kristus. Selamat natal.

Arti Hidup

“Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian” – Matius 6:25

Kehidupan dari setiap manusia memiliki sebuah arti, tidak terkecuali apapun. Kejadian 3:17-19  menjelaskan konsep dasar dari kehidupan manusia yaitu, bekerja. Manusia dituntut untuk bekerja seumur hidupnya sampai dia meninggal. Bahkan, Paulus menekankan di 2 Tesalonika 3:10 bahwa, jika orang tersebut tidak bekerja, dia tidak boleh makan. Itulah konsep hidup yang paling sederhana. Manusia hidup untuk bekerja, manusia bekerja untuk makan, dan manusia makan untuk hidup. Itulah siklus kehidupan yang dijalani setiap orang. Pertanyaannya adalah apakah arti hidup manusia? Apakah dengan dia bekerja lalu dia langsung mengartikan hidup dia? Kalau semua orang akan mati, kenapa kita tetap harus bekerja?

Dalam bahasa inggris, to work berarti bekerja, tetapi, kata ini mengalami penurunan makna. Makna dari to work yang sebenarnya adalah berkarya, melakukan pekerjaan yang disenangi, atau menghidupi hasrat dan panggilannya. Kata bekerja lebih tepat ditranslasikan menjadi to labor yang menunjukan pekerjaan berat yang tidak disenangi. Itulah arti dari hidup manusia, untuk berkarya demi kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus. Seorang petugas kebersihan yang membuat sebuah karya dalam membersihkan sesuatu pun akan membuat senang Tuhan. Di setiap ruangan atau lantai yang dia bersihkan, dia selalu teringat untuk berkarya bagi Tuhan. Itulah persembahan terkudus orang Kristen, mempersembahkan hidupnya. (Roma 12:1-2) Tuhan tidak memandang jabatan, ras, gender, ataupun latar belakang.

Oleh karena itulah, Tuhan meminta kita untuk tidak khawatir akan kebutuhan-kebutuhan kita. Kehidupan kita untuk berkarya jauh lebih berharga dan mulia daripada mencemaskan hal-hal yang akan disediakan Tuhan. Jangan sampai kecemasan atau ketakutan kamu menjadi batu sandungan untuk berkarya demi Tuhan. Jadi, teruslah mengusahakan diri untuk berkarya. Tuhan sudah menyiapkan rencana dan memberikan talenta yang cukup untuk tiap-tiap manusia. Yang perlu kita lakukan adalah mencari hasrat dan panggilanmu, lalu, lakukanlah. Tuhan berkati.

“Choose you passion as your job and you will never work even a day in you life, you will creating masterpiece everyday”

Perihal Berdoa

Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri  dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.  – Matius 6 : 5

 

Berdoa adalah nafas dari setiap orang Kristen. Tidak ada orang Kristen yang dapat bertahan dari godaan dunia ini tanpa dengan bantuan doa. Setiap segala sesuatu yang orang Kristen lakukan pun harus diawali dan diakhiri dengan doa untuk meminta bantuan dari Tuhan kita Yesus Kristus. Sekali saja orang Kristen tidak berdoa, maka dia akan rentan oleh dosa. Permasalahannya adalah, begitu banyak orang kristen sendiri yang menganggap berdoa hanya sekadar kegiatan keagamaan yang berujung pada berbicara pada diri sendiri.  Begitu banyak pula orang Kristen yang hanya berdoa di tempat-tempat umum agar mereka merasa aman dan tenang setelah mereka dilihat orang saat sedang berdoa atau kegiatan keagamaan orang lainnya.

False Prayer

Fenomena Berdoa pada Media Sosial

Pada perikop ini, Tuhan Yesus bukan untuk melarang berdoa di tempat-tempat tertentu, tetapi untuk membenarkan alasan umat Kristiani dalam berdoa. Doa yang benar adalah dengan menjalin hubungan dengan Tuhan. Caranya menjalin hubungan adalah melalui percakapan. Bagaimana cara kita mengetahui lebih dalam dengan orang lain? Tentu saja dengan bercakap-cakap dengan mereka. Bercerita, bertanya, membagikan sesuatu, mengungkapkan isi hati tentu saja dapat mempererat hubungan kita dengan Tuhan. Tuhan Yesus sudah berinisiatif untuk menjadi sahabat kita.  Tinggai kita sendiri yang menerima dan mulai menjalin hubungan yang baik dengan Dia. Doa yang benar juga dimulai dari kebutuhan akan Tuhan. Orang Kristen harus sadar bahwa dia tidak dapat melakukan sesuatu dengan baik dan benar tanpa tuntunan dari Tuhan-Nya. Dari sana, hubungan yang baik akan terjalin. 😀

Salah satu fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang di media sosial adalah dengan menyukai salah satu post mereka tentang orang yang sakit atau orang yang berkebutuhan dianggap telah berdoa atau menyumbangkan uang kepada yang membutuhkan bantuan tersebut. Dari yang sudah kita bahas, tentu saja aksi ini sangat jauh bertentangan dengan makna doa yang sebenarnya. Yohanes 10:27 menyatakan bahwa Yesus mengenal setiap domba-domba-Nya. Selalu tanyakan pada diri sendiri. Apakah aku sudah mengenal Yesus dan Yesus pun mengenal aku? Apakah hubunganku dengan Tuhan terjalin dengan baik? Tuhan berkati.

 

 

Yesus Menggenapi Hukum Taurat

 “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya” – Matius 5:17
Satu-satunya yang dapat menggenapi semua hukum taurat ada Yesus Kristus. Artian lain dari menggenapi adalah melakukan dengan penuh. Artinya, riwayat hidup-Nya tidak pernah ternodai oleh dosa, sehingga Yesuslah satu-satunya dapat menebus dosa manusia karena tidak ada manusia yang dapat menggenapi hukum Taurat secara sepenuhnya. Pada dasarnya, hukum taurat terdiri dari 10 hukum moral dan hukum-hukum seremonial. Yesus datang ke dunia ini untuk menggenapi segala nubuatan dalam perjanjian lama dan memformulasikan hukum moral menjadi ketetapan yang disebut hukum kasih.
“Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu” Matius 22:37
Artinya, prinsip hukum taurat tetap harus menjadi prioritas, tetapi pelakasanaannya telah disempurnakan atau diformulasikan ulang oleh Tuhan Yesus Kristus dalam hukum kasih. Tuhan Yesus memformulasikan hukum kasih ini sehingga sederhana dan singkat, namun tetap selaras dengan hukum Taurat. Yesus memberikan makna yang lebih positif dalam melaksanakan kehendak Tuhan. Kalau di zaman perjanjian lama, begitu banyak larangan-larangan yang cenderung negatif, Tuhan Yesus memberikan alasan yang positif dalam melaksanakan kehendak Tuhan dengan memformulakan hukum kasih.
“Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.” Roma 13:10
Paulus dengan baik memperjelas bahwa hukum kasih yang dimaksud Yesus itulah yang disebut dengan menggenapi hukum taurat. Pada Matius 5:18 Yesus mengatakan bahwa “satu iota-pun tidak akan dibatalkannya sebelum semua terjadi”. Perikop tersebut bermakna bahwa Yesus akan menggenapi Taurat dengan menyelesaikan semua misinya yang berakhir di peristiwa kematian-Nya di kayu salib. Ini diperjelas oleh Paulus di Efesus 2:15 yang berbunyi demikian.
“sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,,” Efesus 2:15
Itulah sebabnya Tuhan Yesus sendiri yang mengucapkan bahwa hukum Taurat dan kitab para nabi hanya berlaku sampai zaman Yohanes Pembabtis saja.
“Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya.” Lukas 16:16
Oleh karena itu, Yesus datang ke dunia ini untuk menggenapi hukum Taurat demi menebus dosa manusia, dia Tuhan yang turun ke bumi untuk mengorbankan dirinya demi ciptaanya yang penuh dosa. Setelah itu, Tuhan Yesus merangkum Taurat itu menjadi 2 poin sederhana yang dapat mencerminkan hukum taurat. Dari pembahasan di atas, kita dapat belajar bahwa begitu besarnya pengorbanan Tuhan Yesus dan begitu mulia ajarannya. Oleh karena itu, tetap semangatlah melakukan hukum kasih dengan penuh semangat. Sudahkah Anda mengasihi Tuhan dan orang lain pada hari ini?

Perintah Allah ke Sepuluh

“Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.” Keluaran 20:17
Perintah Allah yang kesepuluh ini adalah perintah Allah yang terakhir. Pertanyaannya adalah, apakah karena perintah ini diurutkan di tempat yang terakhir menjadikan perintah Allah ini kurang penting dibandingkan perintah-perintah yang lain? Tentunya tidak. Setiap perintah Allah mendukung perintah-perintah yang lainnya. Satu perintah Allah saja dilanggar, artinya kita sudah tidak mematuhi perintah Allah. Konsep yang sama seperti buah roh yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Walaupun ada 9 kriteria yang disebutkan, kesembilan kriteria tersebut berlaku sebagai satu buah roh. (Galatia 5:22-23)

"Smart" phonePerintah Allah yang ke sepuluh ini berbicara tentang keinginan, kemauan, atau  kehendak dari seseorang. Pada dasarnya, keinginan adalah awal dari segala perilaku  yang menentang Allah. Hitunglah berapa banyak orang yang membeli baju, mobil, elektronik, dan perhiasan yang begitu mahal hanya untuk mempertahankan gengsi di depan orang lain. Begitu banyak orang yang bekerja dalam yang yang dia tidak sukai hanya untuk mengejar kebahagiaan. Begitu banyak orang yang menyembah berhala karena mencari rasa aman. Begitu banyak pula orang yang pada akhirnya mengambil uang milik orang lain dan bahkan rela menjerumuskan orang lain demi keinginan dirinya sendiri.

 “Bumi tanpa manusia dalam 30 tahun, kekayaan alam akan melimpah, sedangkan bumi dengan manusia dalam 30 tahun, kekayaan alam akan habis”, kalimat ini mendeskripsikan ketamakan manusia yang tiada batas. Semua permasalahan berasal dari keinginan manusia yang tak terbatas. Sebagai orang Kristen, kami diajar untuk menjalani hidup yang berkecukupan. Salah satu kalimat dalam doa Bapa Kami sangat menjelaskan posisi orang Kristen dalam masalah ini yaitu, “Berikanlah makanan kami pada hari ini yang secukupnya”. Orang Kristen harus mengerti akan makna kata “cukup” yang ternyata sangat esensial ini. Tuhanlah yang tahu kebutuhan yang tepat untuk kita. Yang perlu kita lakukan adalah mendengarkan dan menaatinya.

Intinya, carilah Tuhan untuk mengetahui kebutuhan dari masing-masing kita. Tuhan sudah menyiapkan rencana yang baik untuk tiap-tiap dari kita. Untuk mempraktikkan langsung, cobalah untuk berpikir “Apakah aku benar-benar butuh?” saat kamu mengingini sesuatu? Ataukan kamu mengejar hal lain di luar kebutuhan kamu? Tuhan menyiapkan perintah yang kesepuluh ini untuk membungkus sepuluh perintah Allah menjadi satu kesatuan yang ideal dan tepat bagi kebutuhan manusia. Tuhan berkati.

Harapan Baru

Halo, inilah tulisan pertama di blog yang baru saja dibuat oleh tim media komisi remaja GKI Kanaan. Akan ada  banyak konten seperti artikel Kristen, resume khotbah, dan dokumentasi kegiatan-kegiatan kami yang tentunya dapat memberikan inspirasi bagi kamu. Kami harap, dengan membuat blog ini kami dapat belajar lebih banyak sehingga dapat berguna di kemudian hari dan tetap memberkati para pembaca yang data ke blog ini. Singkat cerita, blog ini adalah harapan baru untuk kami dalam memberkati orang lain. Tetap dukung dan doakan gerakan kami. Stay tuned.